AEKKANOPAN - Ratusan rumah di Kelurahan Aekkanopan dan Aekkanopan Timur, Kecamatan Kualuhhulu, Kabupaten Labura terendam banjir setelah diguyur hujan deras disertai angin kencang, Minggu (25/10) jam 15.00 Wib.
Pantauan wartawan di lokasi, banjir menggenangi ratusan perumahan di Lingkungan II B Jalan Tanjungsari Permai, Bakaran Batu Aekkanopan dan perumahan Flamboyan Pulo Terutung. Selain itu banjir melanda Lingkungan XII Kuala, Sukarendah dan Dusun Ranto Betul Desa Sukarame. Warga yang terkena banjir khususnya tidak jauh dari sungai Aekkanopan bahkan perbatasan Kabupaten Labura-Asahan.
Tampak warga mengungsi dan menyelamatkan harta benda karena ketinggian air mencapai dada orang dewasa.Terlihat BPBD Kabupaten Labura siap siaga di lokasi dan mengevakuasi warga menggunakan perahu karet. Selain itu warga menyelamatkan kenderaan bermotor dan barang elektronik.
Al-Azis warga terkena korban banjir saat ditemui Waspada di lokasi mengatakan, air mulai naik tadi pagi, tapi setelah ditambah derasnya hujan sore ini air sagat cepat meninggi hingga warga mengungsi dan menyelamatkan harta benda. “Sudah pernah terjadi banjir seperti ini pada bulan September 2017 atau 3 tahun yang lalu. Kali ini penyebabnya derasnya air kiriman dari sungai Aek Bange Asahan ke sungai Aekkanopan”, katanya.
Sambung Azis, semalam, Sabtu (24/10) pagi air mulai tinggi, ditambah lagi hujan sore ini air semakin tinggi mencapai dada orang dewasa bahkan hingga 1,5 meter di halam rumah warga. “Sekarang warga yang terkena banjir menyelamatkan barang berharga. Termasuk orang tua saya terpaksa harus diungsikan, yang kita sangsikan air kiriman dari hulu sungai akan menambah ketinggian air”, cetusnya.
Kepala BPBD Kabupaten Labura melalui Kabid Kedaruratan Sukardi dihubungi wartawan mengatakan, untuk saat ini kami dari BPBD mengevakuasi, rencananya akan mendirikan tenda pengungsi sebanyak dua titik. “Warga yang terkena banjir sekitar 600 KK terdiri dari Kelurahan Aekkanopan, Aekkanopan Timur, Dusun Ranto Betul dan perbatasan Kabupaten Asahan. Penyebab banjir akibat curah air hujan sangat tinggi dan kirimkan dari hulu sungai Aek Bange”, sebutnya.
Tanggul tidak ada yang jebol karena tim kami tadi sudah melihat ke lokasi dan air di atas tanggul. Tidak ada korban jiwa, cuma orang tua yang lanjut usia sudah kami evakuasi dan Pemkab Labura melalui Dinas Sosial sudah membuat dapur umum 1 titik. “Diprediksi beberapa jam ke depan air akan semakin tinggi karena derasnya hujan di hulu. Tinggi air bervariasi ada sepinggan dan sedada orang dewasa, kalau di Sukarendah ketinggian air 1 hingga 1,5 meter," sambungnya. (red/24j)