Dr Tengku Gita Akui Suntikan Vaksin Kurang Dari 0,5 dan Tidak Higenis

   

           Terdakwa Dr. Tengku Gita

Medan ( Sumatradaily.id ) | Terungkap dalam persidangan lanjutan perkara terdakwa Dokter Tengku Gita dengan agenda pemeriksaan keterangan terdakwa bahwa Dr. Tengku Gita Akui menyuntikan vaksin kurang dari 0,5 dan vaksin covid - 19 tersebut diketahuinya tidak higenis lagi dikarenakan kurangnya es unruk pendinginan. Namun oleh terdakwa Dr Tengku Gita tetap melakukan penyuntikan terhadap peserta penerima suntikan vaksin.

Hal itu dikatakan Dr. Tengku Gita ketika memberi keterangan didepan persidangan dihadapan majelis hakim diketuai Immanuel Tarigan diruang sidang Cakra 8 Pengadilan Negeri Medan, Rabu ( 03 / 05 / 2023 ).

Selain itu dalam keterangan dirinya di dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP ) penyidik kepolisian pada poin 11 sempat dibacakan oleh Penuntut Umum Rahmi Safrina SH dari Kejaksaan Tinggi Sumut di ruang persidangan, terdakwa Dr. Tengku Gita mengakui keterangannya. Namun terdakwa memberikan alasan setelah melihat rekaman video yang diperlihatkan padanya.

Kemudian oleh Penuntut Umum diperlihatkan kembali salah satu dari empat video kepada terdakwa Dr. Tengku Gita dihadapan majelis hakim dan Kuasa Hukumnya. Selanjutnya Dr. Tengku Gita berdalih kalau video yang diperlihatkan tersebut berbeda dengan dilihatnya kemarin. Sehingga hakim ketua Immanuel Tarigan  memerintahkan Penuntut Umum menghadirkan Perbalisan pada sidang berikutnya setelah pemeriksaan ahli yang dihadirkan oleh Kuasa Hukum terdakwa.

,   

 Menyaksikan Video penyuntikan Vaksin

Selanjutnya majelis hakim memerintahkan Penuntut Umum untuk menghadirkan kembali dua saksi Nakes yang diketahui pada saat memberi keterangan pada persidangan sebelumnya mengatakan mereka diundang terdakwa Dr. Tengku Gita agar kedua Nakes tersebut tutup mulut tidak menceritakan yang sebenarnya. Namun terdakwa Dr. Tengku Gita tetap Berdalih tidak pernah meminta mereka untuk tutup mulut.

Kemudian majelis hakim menunda sidang hingga pekan depan dengan agenda pemeriksaan kembali terhadap dua Nakes dan Pebalisan yang dihadirkan Penuntut Umum. ( SD / HS )